SEJARAH PERISAI DIRI SEMARANG

Perisai Diri Cabang Semarang dimulai dengan Angkatan Pelopor yang terdiri dari 10 orang. Mereka merupakan adik dan teman dekat dari Guanawan Parikesit, pendiri Perisai Diri Cabang Semarang. Tempat latihan mereka di halaman rumah di Jalan Gisiksari I/23 Semarang

Biografi Singkat Gunawan Parikesit

Gunawan Parikesit lahir pada tanggal 19 Oktober 1945, putera dari pasangan Suharto dan Suparni. Beliau merupakan anak sulung dari 10 bersaudara. Beliau dilahirkan di Kediri, namun menamatkan pendidikan formalnya di Surabaya.

Beliau pertama kali mengikuti latihan silat Perisai Diri pada usia 15 tahun, tepatnya Desember 1960. Waktu itu masih belajar duduk di kelas 2 SLTP. Teman satu angkatan yang berlatih silat berjumlah 400 orang. Tempat yang digunakan untuk latihan adalah Kantor Kebudayaan Depdikbud yang sekarang digunakan sebagai Museum.

Sebagai pemuda yang kritis dan penuh semangat menyala, beliau pun mencoba membuktikan keampuhan teknik silat yang dipelajarinya. Karena belum pernah dikalahkan oleh pesilat dari perguruan lain maka beliau tidak tertarik untuk mempelajari ilmu beladiri lain. Prinsip yang dipegang teguh hingga akhir hayatnya.

Lima tahun berlatih, beliau sudah berhasil mencapai tingkat Keluarga Biru Merah, meskipun beliau sempat mengalami kejenuhan latihan sehingga berhenti berlatih selama satu tahun. Baru kemudian berlatih kembali di tahun berikutnya karena jiwanya tidak bisa lepas dari Perisai Diri.

Pada bulan Desember 1968, keluarga Suharto memboyong seluruh keluarganya ke kota Semarang tepatnya di Jalan Gisiksari I/23. sesuai dengan pesan Bapak Raden Mas Soebandiman Dirdjoatmodjo bah wa di manapun Perisai Diri dapat berkembang, ditambah lagi dengan semboyan berani karena benar, maka pada bulan Januari 1969 beliau memberanikan diri melatih 10 orang temannya. Dan pada tanggal 4 Maret 1970 didirikan secara resmi untuk umum di SMA Negeri 1 Semarang. Angkatan pertama yang berlatih sebanyak 69 orang.

Meskipun telah bekerja di Kantor Notaris dan melatih anggota baru yang terus saja bertambah dari waktu ke waktu, beliau masih menyempatkan diri berlatih ke Surabaya. Berkat ketekunannya, beliau akhirnya dilantik sebagai pendekar pada angkatan pertama bersama 25 pendekar lainnya. Pelantikan dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 1982. Pendekar-pendekar Angkatan Pertama inilah yang pada Munas ke-XXI tahun 2005 di Yogyakarta dikukuhkan sebagai Pendekar Historis.

Berbagai prestasi telah beliau torehkan demi kejayaan Perisai Diri, namun sebagai manusia biasa kita tidak bisa menolak Kehendak Yang Maha Kuasa. Pada tanggal 13 Maret 2008, Pendekar tercinta meninggalkan kita untuk menghadap Allah SWT. Semoga, semua amal dan laku beliau diterima di sisi-Nya. Amiin..